12 Okt 2011

0 9 Penulis Fenomenal di Indonesia


9 Penulis Fenomenal di Indonesia

Bila selama ini kamu selalu berpikir bahwa menulis adalah perkerjaan yang membosankan, mungkin sebaiknya kamu mulai berpikir salah tentang asumsimu itu. Karena menulis ternyata bisa menjadi sumber penghasilan yang mungkin membuat kalian iri setelah membaca tulisan ini.

Selama ini, mungkin kamu selalu membenci dan meremehkan pelajaran bahasa Indonesia, karena sesungguhnya bahasa ibu kita itu, telah menjadi inspirasi dan karya dari penulis-penulis Indonesia yang menjadikan mereka kaya, terkenal dan popular. Ketika kita berusaha menjauhi bahasa kita sendiri dengan pelajaran bahasa inggris atau mandarin. Mereka membuktikan pikiran dan tulisan mereka telah membawa mereka dalam kehidupan yang nyaman.

Berikut ini adalah 9 penulis fenomenal berdasarkan survei beberapa majalah kampus, ekonomi, gramediakompas dan beberapa sumber terpercaya (termasuk gue) Meheheee:

1. Andrea Hirata
http://hermawayne.blogspot.com
Andrea Hirata adalah penulis sukses best seller Laskar Pelangi dan beberapa buku lainnya seperti Sang Pemimpi, Maryamah Karpov. Sumber menyebutkan, Andrea menjual lebih dari 600.000 copy exp bukunya dan dengan total keuntungan lebih dari Rp 3,6 miliar saja dalam satu judul laskar pelangi. Bila ditambah dengan beberapa bukunya yang mencetak best seller, mungkin bisa kalian bayangkan sendiri berapa penghasilan pria asal Belitung tersebut. Bonus tambahannya ia menjual karyanya dengan harga 25 juta untuk difilmkan. Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi.

2. Habiburrahman El Shirazy
http://hermawayne.blogspot.com
Hampir semua karya-karya Habiburrahman yang berupa novel maupun mini novel best seller. Sebut sajaAyat-Ayat Cinta yang puluhan kali dicetak ulang lalu difilmkan dan ditonton oleh 3,5 juta orang. Novel yang lain Ketika Cinta Bertasbih menyamai Ayat-ayat Cinta. Novel terbarunya yang bersetting Rusia, Bumi Cinta juga mulai mengikuti novel-novel sebelumnya yang best seller. Bukunya AAC terjual lebih dari 400.000 exp menempatkan pria lulusan mesir ini sebagai penulis terkaya kedua di Indonesia dengan Rp 2,4 Milliar. Bonus tambahan yang ia dapatkan dari novelnya yang diangkat ke layar lebar adalah 150 juta dari Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan Migrab Cinta.

3. Mira W.
http://hermawayne.blogspot.com
Penulis yang paling produktif dalam 20 tahun terakhir dengan buku-buku fenonemalnya seperti Cinta Sepanjang Amazon, menempatkan penulis yang juga dokter umum ini berada di peringkat ketiga penulis terkaya di Indonesia. Mira W. melahirkan lebih dari 20 novel best seller yang diperkirakan memberikan keuntungan lebih dari Rp 2 milliar dari bukunya tersebut. Ia juga aktif menjual karyanya ke film dan layar lebar. Bila perbuku ia mendapatkan 25 juta, silakan hitung berapa uang yang ia hasilkan dari hak ciptanya tersebut.

4. Dewi “Dee” Lestari
http://hermawayne.blogspot.com
Dee adalah salah satu penulis yang cukup fenomenal. Kehadiran Supernova-nya yang terkesan “rumit” banyak digemari penikmat sastra di Indonesia. Supernova Putri, Ksatria dan Bintang Jatuh, Supernova Petir dan Supernova Akar mampu menyaingi novel-novel teenlit dan Chiklit yang marak kala itu. Perahu Kertas adalah novel terbaru Dee, sebelumnya Dee mengeluarkan kumpulan tulisannya dalam Rectoverso. Di Rectoverso, Dee mampu membuktikan bahwa tulisan yang berkualitas dapat juga diapresiasi dengan baik. Rectoverso juga dikawal dengan album solo Dee bertajuk sama. Semua lagu di album Rectoverso merupakan gambaran setiap tulisan di bukunya. Lirik maupun tulisan di buku sama-sama puitis. Ia konon menghasilkan lebih dari 1,5 miliar rupiah dari seluruh novelnya.

5. Agnes Davonar
http://hermawayne.blogspot.com
Ia tidak memiliki latar belakang seni ataupun sastra, tapi memulai tulisan-tulisan ringannya lewat blog pribadinya. Tanpa ia sadari, tulisan-tulisannya mampu membius pembaca online hingga akhirnya ia menjelma menjadi penulis novel fenomenal dengan beberapa kontroversi yang menghampanya. Gaby, karakter ciptaannya menjadi kasus terumit di Indonesia yang melibatkan perebutan lagu misterius. Berbekal prestasi blogger internasional dan sejumlah penghargaan nasional, membuat nama dua bersaudara ini melambung menjadi penulis termahal di Indonesia. Buku Surat Kecil Untuk Tuhan karya mereka terjual lebih dari 200.000 exp atau menghasilkan 700 Juta Rupiah. Ia masih memiliki 7 novel lain yang mencetak best seller yang dijual di luar negeri. Menurut sumber film Indonesia, Agnes bersaudara mendapatkan lebih dari 500 juta Rupiah dari hak cipta novelnya yang semuanya telah menjadi perebutan produsen-produsen kakap nasional. Ia mendapatkan akusisi blognya dari Garudafood lewat produk chocolatosnya dengan nilai sponsorship 500 juta pertahun. Sampai saat ini, penulis ini masih dikenal misterius karena tertutup dan jarang sekali tampil walau dibayar mahal sekalipun dalam sebuah seminar.

6. Raditya Dika
Hehehee *jangan protes (blog, blog gue ini)

Sama halnya dengan Agnes Davonar, Raditya Dika memulai karielnya sebagai seorang blogger dan berhasil menempatkan dirinya sebagai penulis terkaya ke 6 di Indonesia lewat novel Kambing Jantan-nya yang fenomenal. Walau film adapatasi novelnya gagal di pasaran, tapi buku-bukunya tetap menjadi terfavorit dan mendapatkan lebih dari 500 juta keuntungan pribadi yang membuat pria yang bekas mantan pacar Sherina ini sebagai penulis muda beruntung. Ia juga menjadi artis yang sukses dengan beberapa iklan dan tampil dalam acara televisi.

7. Agnes Jessica
http://hermawayne.blogspot.com
Dia adalah seorang guru matimatika yang kemudian berhenti mengajar dan memutuskan karielnya menjadi seorang penulis. Ternyata pilihanya tidak salah, ia menjadi penulis yang aktif hingga nyaris menerbitkan 1 bukunya setiap bulan, terkenal akan karyanya Sepatu Kaca, menempatkan dirinya dengan pendapatan lebih dari 400 juta keuntungan pribadi dan belum termasuk hak cipta film untuk karyanya.

8. Asma Nadia
http://hermawayne.blogspot.com
Kiprah wanita yang satu ini memang luar biasa. Puluhan bukunya baik yang berupa novel, kumpulan cerpen dan kumpulan essai telah terbit. Dan hampir semuanya best seller. Tulisan-tulisan Asma Nadia banyak ditemukan di majalah hingga koran. Salah satu bukunya yang best seller adalah Catatan Hati Seorang Isteri yang diterbitkan Lingkar Pena Publishing dan Kumcer Emak Ingin Naik Haji. Tulisan-tulisan yang dibuat oleh Asma tentu saja banyak memberikan inspirasi dan motivasi. Nilai-nilai yang syar’I dapat ditemukan di setiap tulisannya. Hebatnya lagi, Asma mampu mengemasnya dengan cantik bahkan meremaja sekali. Sehingga banyak sekali remaja yang menyukai tulisan-tulisannya. Konon ibu muda ini mengumpulkan lebih dari 300 juta dari karyanya yang beredar dan beberapa hak cipta film untuk novelnya.

9. Mayoko Aiko
Mau protes juga? *gue santet lu
Namanya sudah beken semenjak menapaki usia remaja. Cerpen-cerpen penulis berdarah Jepang ini berseliweran di berbagai media remaja pada tahunnya bahkan sampai saat ini. Saat ini laki-laki yang bersemangat melihat perkembangan penulis muda di Indonesia tengah sibuk mengurusi komunitas Menulis Online (CErita Nulis Diskusi On Line Universal Nikko) yang disingkat jadi CENDOL yang dia dirikan bersama beberapa teman seangkatannya seperti Donatus A. Nugroho dan Putra Gara. Di bawah asuhannya, kelas CENDOL makin berkembang pesat. Kini Grup itu telah tersebar di seluruh penjuru Indonesia dengan terbentuknya kepengurusan CENDOL regional seperti CEBAN (Cendol Banten), KCB (Keluarga Cendol Bekasi), C-Jack (Cendol Jakarta), dan beberapa Cendol regional lainnya. Tak dapat dipungkiri apresiasi penulis-penulis pemula ini sangat antusias mengikuti lomba-lomba yang di adakan oleh grup Cendol. Sudah layaknya sekolah, grup ini punya jadwal kelas dari senin sampai dengan minggu. Ada hal yang menarik untuk di bahas setiap hari. Terutama di Jum’at Cendol. Dimana hari itu postingan lain dilarang share di wall grup agar murid di kelas online ini dengan mudah dapat mengikuti materi-materi yang di ajarkan oleh suker (Suhu Keren) panggilan untuk Guru-guru kelas online. Kelas CENDOL telah terbukti mampu melahirkan penulis-penulis muda dan segar yang cerpen-cerpen mereka mulai bertebaran di majalah/ tabloid dan antologi. Mayoko Aiko juga dikenal sebagai pemilik penerbitan Universal Nikko yang telah mencetak beberapa buku best seller di antaranya Dua Sisi Susi.

27 Sep 2011

0 Kata Siapa Saya Mencari Naskah? [Curhat Editor Sensitif]



Kata Siapa Saya Mencari Naskah? 
[Curhat Editor Sensitif]

Perbincangan suatu hari pada suatu masa dan ketika dunia perbukuan Indonesia dirundung begitu banyak pertanyaan. Lalu, komporis-buku-indonesia [itu saya!] membuka diskusi dengan seorang 'editor sensitif'.

Mengapa Anda dijuluki editor sensitif?

ES: Boleh jadi itu (julukan) cuma sindiran ibaratnya saya ini alat deteksi kehamilan yang bemerk Sens****. Saking sensitifnya saya memang bisa mendeteksi naskah itu positif atau negatif. Ya kalau positif, kita gembira punya 'bakal bayi' yang akan dilahirkan menjadi buku. Kalau negatif, ya penulisnya saya suruh pulang untuk bikin 'bayi lagi'.

Lalu, naskah seperti apa sebenarnya yang Anda cari dan Anda anggap positif?

ES: Lho, kata siapa saya mencari naskah? (dengan nada gusar).

Hmm... pantas Anda ini disebut sensitif... Ditanya gitu aja marah!

ES: Bukan soal marah, tapi ini soal pelurusan dari profesi yang benama editor. (Sambil menerawang) saya memulainya dengan begitu banyak cercaan dan perjuangan untuk dapat mengerti yang namanya penulis. So, saya tuh gak cari naskah, saya mencari penulis. Penulis benar-benar, benar-benar penulis.

Menarik... menarik... Teori Anda ini menarik.

ES: (Melirik dengan sebal) Hei Bung, ini bukan teori. Ini kenyataan yang harus dipahami oleh editor. Mereka tidak disuruh mencari naskah, mereka disuruh mencari penulis; bahkan kalau perlu menciptakan para penulis. Mereka disuruh mengenali sang tuan ide yaitu penulis sampai kepada cara mereka berpikir, cara mereka berperilaku, bahkan cara mereka memandang naskah; apakah dengan pendekatan uang atau dengan pendekatan idealisme, atau percampuran di antara keduanya.

Hmm... makin menarik kenyataan ini. Lantas apa yang Anda cari dari penulis?

ES: Lha, kok ya ndak ngerti juga. Saya mencari penulis dan dari penuls saya mencari naskah!

Lho?

ES: Hehehe (baru terlihat tertawa, dari tadi serius banget).... Editor itu yang pertama harus dicari ya penulis, penulis berkarakter, penulis gudang ide, penulis potensial sebagai pembicara publik, penulis yang gigih, penulis yang mau belajar, dan penulis yang menguasai banyak bidang. Editor itu paling jengah pada penulis yang tak punya gaya, penulis yang seolah-olah bisa menulis semua hal justru hanya kulit luar yang dikutip dari internet, penulis yang sok tahu, penulis yang sok jaim dan menasihati pembaca, penulis yang terlalu ke-pede-an dengan teorinya, penulis narsis habis, penulis yang senangnya mengemis-ngemis rasa kasihan, penulis yang lupa diri, penulis....

Stop-stop, saya tidak mau arah diskusi ini menjadi arena menjelek-jelekkan penulis!

ES: Lho yang sensitif itu saya atau Bung? Saya kan baru mulai cerita bahwa saya mencari penulis. Nah, kadang yang saya temukan adalah seorang pengarang (author). Dia gak bisa nulis, tetapi punya gagasan. Yang saya pentingkan ide atau gagasan. Ada juga saya menemukan 'penulis mentah'. Penulis mentah punya gagasan bagus, tetapi cara menulisnya kurang bagus. Dan saya ingin mencari keduanya dengan harapan mereka menyimpan banyak ide brilian yang bisa dikembangkan. So, mohon maaf, saya tidak terlalu berhasrat mencari 'penulis sudah jadi'... biasanya mereka sudah pasang harga dan pasang gaya.... Mereka juga....

Stop-stop, kita juga tidak sedang membicarakan para penulis top toh?

ES: Aha... setuju-setuju. Ya, saya lanjutkan bahwa saya mencari penulis, berusaha mengalibrasi pribadi mereka dan pikiran mereka. Eureka! Saya akhirnya memperoleh enlightment bahwa mereka dapat saya lejitkan menjadi penulis luar biasa dalam tempo tidak terlalu lama. Mereka akan saya ajak diskusi dan dipancing imajinasinya untuk mengeluarkan ide-ide penulisan buku. Saya tahu di antara mereka biasanya tidak sadar sedang dipancing dan diarahkan untuk mendapatkan sebuah gagasan penulisan buku yang dalam waktu tidak terlalu lama berubah menjadi draft outline. Karena itu, saya mementingkan bertemu muka dengan para pengarang atau penulis itu. Saya mementingkan bertemu rasa dengan rasa dan mengaktifkan bluetooth ciptaan Tuhan untuk menangkap sinyal-sinyal ide yang menguat di atas kepala mereka.

Hmm... filosofis sekali. Saya suka Anda benar-benar editor sejati.

ES: Saya bukan editor sejati, saya sudah katakan julukan saya editor sensitif. Dalam hitungan menit, saya sudah bisa menolak sebuah naskah mentah-mentah, tapi ada yang yang saya tolak setengah matang, dan dalam keadaan matang. Yang dua terakhir, berarti saya menaruh harapan pada penulisnya untuk dapat meng-upgrade naskah menjadi makanan siap saji. Jangan sampai walaupun matang, tetapi tidak menarik selera orang memakannya. Saya sensitif terhadap bau naskah, termasuk bau badan penulis. Jadi, tolong jangan kirimi saya naskah yang berbau....

Kalimat Anda terakhir sungguh tidak saya pahami.

ES: Naskah berbau tidak enak itu sudah tercium dari kata-katanya... Percayalah pada saya.

Anda lebih mirip cenayang daripada editor!

ES: Lha dunia editing itu memang dekat-dekat dengan ramalan. Bagaimana editor bisa tenang bekerja kalau dia tidak bisa meramalkan bahwa naskah di tangannya akan menjadi buku yang bagus, berdaya, termasuk laku. Ya, tapi kadang nasib memang berbicara. Buku yang bagus belum tentu laku. Dan buku yang laku belum tentu bagus. Orang-orang di luar editorial sering menggampangkan proses mencari penulis dan mencari naskah tadi seperti membalikkan telor dadar. Mereka menyangka penulis itu banyak, padahal tidak. Yang banyak itu naskah yang ditulis bukan oleh seorang penulis, melainkan seorang yang ingin menulis.

Hmm... Anda mungkin benar.

ES: Anda meragukan pendapat saya?

Oh tidak, sama sekali tidak... tapi kan perlu diuji kebenarannya.

ES: Hehehe orang-orang sibuk menguji kebenaran sampai lupa pada pekerjaan sesungguhnya, menjalankan kebenaran itu sendiri. Toh... sudah begitu banyak teori tentang menulis, tentang menerbitkan, dan tentang memasarkan yang ditulis para ahli yang teruji kebenarannya. Namun, sedikit sekali yang mau menjalankannya. Saya selalu bilang, Anda itu boleh menyimpang dan boleh nyeleneh kalau sudah tahu ilmu sebenarnya. Lha, itu belum tahu apa-apa justru sudah menggelontorkan cara-cara yang menyimpang alih-alih mereka menyebut semua itu gampang. Ndak ada yang gampang dalam sebuah proses, termasuk menulis naskah buku yang baik. Kalau saya menemukan penulis yang baik, sudah dipastikan saya akan menemukan naskah yang baik. Kalau saya menemukan naskah yang baik, belum tentu saya menemukan penulis yang baik.

Betul-betul... tidak salah saya menemui Anda untuk sebuah pencerahan.

ES: Nah salah lagi. Saya sedang tidak memberi pencerahan. Setiap hari itu kan cerah. Kalau mendung, ya tinggal hidupkan lampu sekian puluh watt, ruangan kita juga jadi cerah. Editor tidak peduli bekerja dalam kondisi cerah atau tidak cerah, yang penting bisa menemukan solusi. Hehehe yang tadi saya omongi cuma 'penggerahan'.

Maksudnya penggerahan?

ES: Biar para penulis gerah. Biar para editor gerah. Biar para penerbit gerah. Ingat ya, yang saya cari adalah penulis bukan naskah. So, saya gakkan buat iklan mencari naskah, tetapi saya akan buat iklan mencari penulis. :) (tersenyum)

Boleh tahu rahasia dari omongan Anda barusan?

ES: Ketika melihat seorang penulis, saya akan mempelajari mereka tanpa mereka ketahui, semuanya. Dari aktivitas mereka, dari cara mereka menulis, dari kata-kata mereka, termasuk dalam update status; dan dari bidang ilmu yang mereka kuasai. Pastilah saya kemudian tergerak untuk bertemu muka dengan mereka. Biasanya dalam satu atau dua jam pertemuan, saya sudah dapat memancing mereka mengeluarkan ide-ide gila penulisan buku. Itu rahasia saya, tetapi saya memang tidak segan-segan mengkritik sebuah ide itu memang buruk dan gak perlu diteruskan. Nah, ilmu seperti ini sulit diturunkan meski dengan meditasi dua jam sehari, gakkan turun-turun. Jadi, memang tetap menjadi rahasia meskipun ini bukan rahasia.

Aha Anda mirip ayah angkatnya Kungfu Panda yang bilang rahasia sebenarnya adalah bukan rahasia.

ES: Hehehe memang betul karena ini bukan rahasia, ini cuma keterampilan. Dilatihkan berkali-kali dengan penuh cinta, hasrat, dan kesadaran tinggi juga akan mendapatkan yang disebut 'mata baru' itu. Jadi, pandanglah manusianya, bukan naskahnya. Naskah itu cuma benda dan tidak akan berbunyi tanpa manusianya. Sip, saya kira itu saja. Saya mau kembali 'mengedit manusia'.

Pertanyaan terakhir, penulis seperti apa yang paling menarik bagi Anda?

ES: Hehehe penulis wanita! Karena paling menarik untuk diedit.... Becanda lageeh... gw tuh sng bgt ma pnls... Sory kok jadi bahasa alay begini... Saya tuh senang dengan penulis yang punya kemampuan bicara yang baik (public speaking), mendengarkan yang santun dan antusias, serta banyak membaca. Itu dasar kecerdasan literasi toh... Nah, itu saja.

Oke, terima kasih sekali atas perbincangan sensitif pagi ini. Selamat bekerja kembali Bung. 


*percakapan imajiner
#komporis-buku-indonesia dan editor sensitif.

26 Sep 2011

1 Kamu Mau Jadi Penulis?



Bagi kamu para teenager entah cowok apa cewek, daripada nganggur gak jelas, mendingan ikuti aja cara-cara jitu yang otomatis  bikin kamu bisa hepi jadi penulis. Apalagi bagi kamu yang emang udah punya bakat alam jadi penulis. Tunggu apa lagi coba? Check this out !
1.      The first,  tekadkan diri kalo kamu bangga jadi penulis. It’s a must !
2.      Cara kedua dengan ngelamun.
Karena kebanyakan ide nongol saat kita lagi ngelamun.Tapi jangan suka keterusan, ya? Ato kalo gak dengerin curhatan temen aja. Kan bisa tuh dibikin cerita. Listen to the music ato mo lebih gampangnya lagi dari kisah diri  kamu sendiri. Tentunya, cerita itu kudu seru dong !
3.      Sebelum nulis, pilih jalur penulisan yang kamu kuasai :
 cerpen, cerbung, ato novel. Di dalam novel kamu juga mesti pilih jalur, lho. For example : teenlit, chiclit, metropop, preteen, roman, horor, dll.
4.      Cari tempat dan alat yang nyaman buat  menulis cerita.
Bagi kamu yang gak punya komputer cukup di buku tulis aja.Tapi ntar kalo ngirimin ke penerbit harus di ketik komputer, lho. Kan sekarang banyak rental pengetikan. Tempat yang asik untuk yang gak punya komputer adalah : meja belajar dan tempat tidur. Trus bagi kamu yang punya komputer, tinggal tik ketik aja lagi. Keluarin deh semua uneg-uneg kamu.
5.      Usahakan kegiatan tulis menulis bagi kamu yang masih skul di saat week end ato long holiday aja, biar gak ganggu konsentrasi belajar, maksudnya. Tapi kalo kamu bisa bagi waktu .......why not kalo tiap hari ?
6.      Banyak orang bingung mo nulis kata pembuka cerita gimana. Padahal caranya banyak banget. Nih contohnya :
  • Pada suatu hari ........
  • Di malam yang gelap ........
  • Di atas bukit nan jauh, Teletubbies, eh Just kidding = P
  • Ato langsung  dibikin seperti ini :      
ü  “Serius lo ?”
Kan kesan yang ditangkap para pembaca adalah mereka disuruh menyelidiki apa maksud terselubung dari kalimat tanya itu. Biar penasaran gitu....  Ato kamu mo bikin contoh yang lain ? That’s good idea.
7.      Kalo kamu bikin cerpen, itu mah cepet banget selsenya.
Tapi kalo kamu bikin novel, uhm .......dijaga aja mood-nya. Biar gak drop. Caranya, cukup nikmati aja pekerjaan kamu and jangan jadiin beban. Karena kalau kamu maksa-maksain diri, hasilnya malah bad banget !
8.      Kalo Novel, sering kali kita bosen bikin lanjutan ceritanya.
 Tau sendirilah, novelkan tebelnya amit-amit. Therefore cara nyegerin kepala biar otak gak blank adalah refreshing ke manaaaaa gitu ato cari referensi dengan beli novel karya anak bangsa. Kan kita mesti cinta produk dalam negeri.
9.      Bagi cerpen, cerita yang udah kamu buat sebarin ke temen-temen satu skul trus suruh baca dan kasih comment.
Kalo tanggapan mereka bagus, coba kirim aja ke majalah-majalah  remaja ato ke tabloid kesayangan kamu.
10.  Bagi novel, usahakan saat kamu rekomendasiin itu novel ke temen-temen kamu ceritanya belum kelar.
 Biar mereka penasaran. Setelah banyak temen yang udah baca dan nyuruh kamu ngelanjutin ceritanya, lanjutin tu cerita, tapi setelah selse, jangan kasih liat mereka. Melainkan langsung kirimkan ke penerbit. Kalo ceritanya bagus dan memenuhi kriteria, pasti deh novel kamu diterbitin. Setelah terbit suruh temen-temen kamu beli novel itu. So, novel kamu bakalan laku dong karena mereka udah penasaran banget menantikan ending ceritanya hehehe... Uhm, yummy banget.

11.  Setelah semua selse kamu lakuin. 
Udah deh, tinggal tunggu gimana reaksi masyarakat tentang novel/cerpen kamu. Bisa aja ada produser baca, trus dibikin film/sinetron kayak pengalamannya Dyan Nuranindya—Dealova, Maria Ardelia—Me vs High Heels, Rachmania Arunita—Eiffel I’m In Love, Esti Kinasih—Fairish, Ken Terate—My Friends, My Dreams, Aditya Mulya—Jomblo, Alberthine Endah—Detik Terakhir/Jangan Beri Aku Narkoba, dan Moammar Emka—Jakarta Undercover. Hmm..... makin tebel deh kantong kita. Kan enak bisa menuhin kebutuhan sendiri. Apa sih yang gak mungkin selama kita mau berusaha. Tapi inget tetep berdoa pada Tuhan YME, bantu orang tua dan bantu orang yang gak mampu.
Nah, caranya gampang banget, kan? Kalo bingung mo kirim karya kamu ke mana, nih, kuberi beberapa perusahaan penerbit buku populer yang bisa bikin mimpimu jadi nyata:
  • Gramedia Pustaka Utama
  • Gagas media
  • Kata Kita
  • Terrant Books
  • Grasindo
  • Leutika Publisher
  • Gong Publisher
  • Penerbit Andi, dll
Udah jangan berkhayal mulu. Bikin mimpimu jadi nyata!!!!

1 Tiga Nilai Plus Google+ Bagi Penulis Fiksi




Berikut ini 3 nilai plus yang menjadi alasan saya merekomendasikan Google+ kepada para penulis fiksi.

1. Personal Branding
Google+ selangkah lebih maju dalam membangun personal brand penggunanya ketimbang facebook dan twitter.
Mari kita lihat twitter. Maksimal 140 karakter memungkinkan siapa saja bisa berkicau disana. Tak heran bila liniwaktu bergerak demikian cepatnya. Info ‘launching buku’ anda tenggelam hanya dalam hitungan menit ditengah keriuhan ratapan, umpatan kepada pemerintah, doa kepada Tuhan, atau ‘tweeps yang budiman’ (apa anda familiar dengan tweet ini?).

Facebook memang menyediakan fan page buat membangun basis penggemar. Namun susah merawat halaman penggemar disaat bersamaan kita juga punya laman pribadi. Lagipula tampilan fan page hampir serupa dengan laman pribadi.
Google+ menyediakan halaman profil yang terdiri dari halaman entri, ihwal, foto dan video. Desain Halaman ihwal (about) mendukung penuh upaya penggunanya dalam rangka membangun personal brand. Anda bisa menuliskan tagline dibawah nama anda, misalnya anda menulis: “Cerpenis, penulis buku XYZ, juga menyediakan jasa editing dan kursus menulis online 24 jam”. Tagline seperti itu memudahkan orang-orang mengidentifikasi personal brand anda dalam sekali tatap saja.

Google+ juga menyediakan ruang horizontal tepat dibawah tagline. Tempat dimana anda dapat memajang 5 foto secara berderet. Sebaiknya anda memanfaatkan fasilitas ini –misalnya- untuk memajang sampul buku, logo produk, award atau foto suasana kursus menulis yang pernah anda selenggarakan.
Masih pada halaman Ihwal. Dibawah deretan foto tersedia ruang pendahuluan, dimana G+ membolehkan pengguna untuk mendeskripsikan apa saja mengenai dirinya. Google+melengkapi ruang ini dengan fitur yang mirip fitur note pada facebook, seperti; huruf tebal, miring, numbered/bullets list dan tautan/link.

Anda bisa menggunakan ruang itu untuk menulis judul buku yang telah anda terbitkan; menawarkan jasa kursus menulis dan editing; atau daftar award yang pernah anda peroleh. Anda pun bisa menyisipkan link dengan anchor text yang mengarah ke halaman web-blog yang relevan dengan deskripsi anda itu. Misalnya anda mengarahkan pembaca menuju toko buku online yang menjual buku fiksi anda.
Template halaman profil terlihat bersih dengan warna putih dominan. Hanya ada satu sidebar pada sebelah kanan layar dan steril dari iklan (setidaknya sampai hari ini). Tersedia pula fitur Tautan pada samping kiri yang sejajar dengan Pendahuluan . Google+mempersilahkan anda memasang alamat blog, akun social media anda yang lain, atau link apa saja yang relevan dengan anda.

2. Lingkaran Pembaca (Penggemar)
Saya menemukan banyak penulis –ternama- membuat fans page di facebook selain laman pribadi. Fan page di facebook pada dasarnya berfungsi memisahkan penulis sebagai pribadi dengan penulis sebagai ‘merek’. Kedengarannya cukup merepotkan dari sisi perawatan.
Google+ rupanya memahami kerepotan itu. Anda tidak perlu membuat fan page terpisah. Anda cukup membuat lingkaran khusus pada akun G+ anda, lalu memberinya nama –misalnya-; Lingkaran penggemar.  Selanjutnya anda tinggal memasukkan para pembaca atau fans anda ke dalamnya. Selesai. Hanya itu saja.

Fungsi lingkaran G+ memang dirancang memudahkan pengguna membagi konten (teks, foto, link & video) hanya kepada orang-orang (lingkaran) yang relevan. Konten anda tidak bisa dilihat  oleh orang-orang diluar lingkaran yang anda pilih. Tersedia opsi centang kepada lingkaran yang mana konten hendak dibagikan sebelum anda menekan tombolBerbagi.
Saya mengamati konsep Lingkaran ciptaan Google mrirp cara kita berhubungan dengan orang-orang dalam kehidupan nyata. Secara alami manusia mengkategorikan, berinteraksi dan berkomunikasi kepada setiap orang dengan cara yang berbeda.
Contohnya, anda hanya membicarakan buku fiksi kepada mereka yang hobby membaca buku fiksi  Anda pun cenderung enggan berbagi informasi mengenai pekerjaan anda kepada yang bukan teman sekantor. Nah, fitur lingkaran Google+ bekerja dengan cara seperti itu.

3. Promosi Produk
Belakangan facebook kurang nyaman setelah disesaki oleh kerumunan penjual. Tidak adanya ruang terpisah antara dinding publik vs dinding pribadi memungkinkan siapa saja yang ada dalam friend list leluasa menandai nama anda saat menawarkan produk.
Google menutup keleluasaan tersebut. Loh, kalau begitu tidak mungkin  saya mempromosikan novel terbaru saya?

Kebijakan G+ itu justru baik menurut saya. Sebaliknya anda dimudahkan mempromosikan buku atau ebook secara khusus kepada target-target tertentu saja (segmentatif). Anda mestinya memakai konsep pemasaran yang berbeda, saat menawarkan buku kepada masing-masing orang (lingkaran), bukan ? Apakah sama cara anda menjual buku kepada teman dekat dengan orang yang baru saja anda kenal ?

Selain itu promosi yang anda bagikan di G+ hanya tampil pada laman Home.  Konten anda tidak akan muncul pada halaman profil siapapun yang ada di lingkaran anda. Situasi ini berbeda dengan yang kita temui di facebook. Saya kira Google+ mengutamakan konsep menang-menang antara penjual dengan konsumen.

Lalu bagaimana caranya mempromosikan buku kepada para pengguna G+?
Minggu lalu saya iseng-iseng menulis sebanyak 1.470 kata  pada kotak berbagi. Ternyata bisa.  Saya pikir itu ruang promosi yang mustahil anda temukan di facebook, apalagi twitter.. Anda cukup membagikan sinopsis buku terbaru anda kedalam aliran. Deskripsikan secara lengkap termasuk testimoni orang-orang yang telah membacanya. Anda bisa menulis huruf tebal dan miring guna memberi tekanan pada kata atau kalimat kunci. Membuat jarak antar paragraf pun cukup dengan menekan enter pada keyboard. Hampir tidak ada bedanya jika anda posting di blog.

Jujur saya mengakui analisa diatas masih sangat prematur. Belum ada jaminan sosok G+ akan permanen seperti yang terlihat sekarang ini. Konon pihak Google masih menyimpan sejumlah kejutan. Semoga saja kejutan itu demi kepuasan pengguna belaka.


22 Sep 2011

0 Manajemen Waktu untuk Menulis ala Annida

Sobat yang sering mengeluh nggak punya waktu luang untuk menulis? Kudu baca tips yang satu ini deh! Jangan sampai kita produktif menghasilkan alasan bukannya produktif menghasilkan tulisan, okeee?

1.   Luangkan waktu! Bukan menunggu waktu luang!

      Menulis butuh komitmen, kalau mengandalkan waktu luang yaa pasti nggak bakal nulis-nulis, jadi rumusnya... harus meluangkan waktu! Masa sih kalah sama para penulis yang udah berkeluarga, punya anak, punya kerjaan bejibun, pergi ke mana-mana, tapi bisa tetap menulis!  

2.   Menulis di tengah-tengah aktivitas rutin!
    Yang namanya rutinitas itu melelahkan, jadi.... selingi saja dengan aktivitas menulis! Misalnya, saat sedang mengerjakan tugas di kantor, membuat laporan keuangan laba/ rugi, ambil jeda sejenak, tuliskan uneg-uneg yang mengganjal di hati! Misal: "Gw lagi bikin laporan laba/ rugi perusahaan, menurut gw... mustinya tiap diri kita pun bikin neraca laba/ rugi amalan sehari-hari, jangan baru tau diri sendiri merugi pas udah ketemu malaikat!"
     Simpel kan? Tapi tulisan tersebut bisa membuat kita lebih memaknai rutinitas kita.
    Atau saat sedang makan siang, tuliskan ada kejadian apa aja sih selama perjalanan menuju tempat jajan! Contoh: "Menuju ke tempat nongkrong langganan untuk makan siang, aku ketemu tukang batagor yang gantengnya mirip Morgan Sm*sh! Aku beli batagornya, eeh nggak taunya rasanya aneh banget, gak seenak ngeliat muka abangnya, dasar cuma jual tampang! Bukan jual batagor..."

     Percaya deh! Kelak, tulisan-tulisan spontan dan ringan ini justru akan menjadi sumber ide berharga buatmu.   

3.   Setiap hari siap dengan pulpen dan buku di saku!
     Kalau nggak punya saku? Ya, simpan di tas!
    Ah, ribet... masa musti bawa buku-pulpen ke mana-mana! Ya sudah, pergunakan  memo di HP-mu untuk menulis! Permudah saja, jangan dipersulit! Oke? Intinya adalah, kamu tetap bisa menulis di mana pun dan kapan pun, nggak perlu nunggu nanti...
     Tau kan bedanya manusia sama komputer?
     "Kalo komputer ada tombol ENTER, kalo manusia... adanya ENTAR!"
     Kalo entar-entar terus, kapan nulisnya?  

4.   Menulis sebelum tidur!
    Setelah seharian beraktivitas, kita bisa meluangkan 10 menit sebelum tidur untuk menulis sejenak. Jangan lupa... manfaat menulis bisa bikin awet muda dan juga buat terapi hati loh! Jadi manfaatkan menulis untuk membersihkan lagi diri kita sehingga fresh esok harinya!

5.   Menyengaja menulis di tengah malam!
     Setelah Tahajud, bagus banget kalau kita manfaatin juga untuk menulis! Ide-ide cespleng sering mondar-mandir di sepertiga malam ini! Internetan aja lancar malem-malem... syaraf otak kita juga lancar tuh, apalagi kalau sebelumnya doa dulu mudah-mudahan Ia menghendaki kita jadi penulis besar, hmm...

6.   Menuliskan apa yang sedang kita minati!
    Rumus utama dalam melakukan sesuatu adalah “Cintai apa yang kau lakukan!”
    Tapi kalau ternyata kita nggak bisa se-ideal itu, yah sudah di balik saja... “Lakukan    apa yang kau cintai!”
    Mencintai sesuatu sama saja kita menaruh minat pada hal tersebut, jadi... alih-alih menganggap aktivitas menulis sebagai beban sehingga kita selalu beralasan "nggak punya waktu", mending jadikan hal-hal yang saat ini sedang amat kita cintai/ minati ke dalam sebuah tulisan!
     Misalnya saat ini kita lagi tertarik banget dengan yang namanya gempa dan tsunami, ya sudah tulis saja tentang hal itu! Atau, kebetulan kita lagi ngebet banget pengen nikah tapi belum dapet-dapet calonnya, ya udah... tulis aja tentang "Detik-detik penantian menuju pelaminan", hehe...
    Bagi peminat musik, tulislah tentang musik! Bagi peminat komik, tulislah sesuatu tentang komik, misalnya... manfaat komik dalam membangun mental pembacanya, atau... tulis fiksi mengenai penggila komik yang mendapat banyak pengetahuan justru dari komik, bukan dari buku pelajaran (nah loh...), itu cuma contoh looh!
     Yang jelas, menulis itu asyik, jadi tulislah apa yang menurutmu asyik untuk ditulis!

Yess! Nulis aahh...

Sumber; http://www.annida-online.com/artikel-2761-Manajemen%20Waktu%20untuk%20Menulis.html

0 Percakapan Anak 4L4Y dengan Orang Biasa (Dijamin Ngakak)

 Percakapan Anak 4L4Y dengan Orang Biasa (Dijamin Ngakak)

*Catatan ini saya copas dari kiriman seorang temen yang sama-sama menyuarakan "ANTI ALAY", Sumpah! GOKIL PISAN *hahaahaa. (ngakak guling-guling)


gak ada angin gak ada ujan tiba tiba di Hpnya si B
(bukan nama sebenarnya, lagian tega amat kalo ada orangtua yang ngasih nama anaknya "Be")
muncul sms dr nomer yang gak dikenal....
...
A = Alluw kag! Leh knal? Ap kBrx?

B = Wa'alaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh. ..
Dengan hormat, sampainya pesan ini, saya akan memberitahukan bahwa kabar saya baik-baik saja....
Maaf beribu-ribu maaf, Ini gerangan nomer siapa ya?
Kok acap kali sms nomernya ga ke save ya? (bales sepanjang mungkin)

A = Owh ea muuph lupa ng@s1h s4L4m,,,, Ini EnDoet LuThuwna EmbeM C@ianK
Cmu@na. Inged gag kag? Eh, kug blzna pjg bgd ch? Gi ng4ps?

B = Yaiyalah panjang.... Lagian ga dibayar perhurup inih! Gw lagi mabok
nerjemahin kata2 lo nih. Keypadnya ilang2an ya? Oh elo.... Eh, siapa tadi?
Tembem semua? Perasaan temen-temen gw kalopun ada yang tembem paling
sebagian dipipi doang. Ga sampe seluruh badan dah.

A = Huft ...Plz dund...bkn t3mb3m cmu4, tp ’emb3m c@iank cMuana’. W AD
klaz xmp lw dlu. J4h@d bgd d3ch......fufufuuu :’(

B = Yeeee mana gw apal. Adek kelas gw kan ada banyak. Bayangin misal
sekelas ada 25 murid cewe. Dikali 9 kelas. Nah, itung ndiri dah tuh ada
berapa! Itu belom dari sekolah2 laen. Mereka kan gw anggep adek kelas gw
semua walopun mereka ga nganggep gw. Coba? Masa iya gw apalin atu2. Lu
kira gw petugas sensus! Eh itu sebenernya huruf ’a’ mau lo ganti apasih?
Jadi angka 4 apa a keong (@)? Satu aja ribet apalagi dua gw bacanya.
Plin-plan lo ah

A = Ea mu’uph kag.... Abzn udh kbi@s44n kag. Jng mrh dund... hix... hix...
Oh ea y.. Kn ad bnyk ea... muv dh muv.. Eh kag, w inged loh qt dlu prNh
kut xkul PeNcak sLt bReng jG.

B= Jorok lo ah

A = Pencak SILAT kak!!!

B = Ooohhh.... Nah itu bisa nulis bener

A = Tp w kluwar paz 5aBuk quNink. Gag kwt. Uji4nna bRad bGd

B = Gw ga pernah ikut pencak silat. Gw ikut cheers. Yang dipaling atas
formasi piramida kan gw. Lagi pula kalo gw ikut pencak silat, sabuknya ga
muat.
A = Iyh yng bn3r kag? Bc4nd@ aj dh wkwkwkwkwkwkwkwkwk! !!

B = Etdah lo ketawanya serem amat kayak burung gagak.

A = Eh kag BTW n0m3r hpx kog ckep amad ch? Ky orangx

B = Nama gw bukan betawi.

A = Mksd w ’by the way’

B = Kenapa emang JALANnya?

A = OMONG-OMONG! !!!

B = Oh... ga tau nih.. Beruntung aja dapet nomer bgini

A = Dpt dri m4n4 kag?

B = Hadiah es orson. Penting amat

A = Kag kuq fesbukx lum d k0nfr1m?

B = Confirm! Bukan Kon-frim! Oh yang foto profilnya dari atas sambil
manyun2 itu lo ya? Gw kira fanpage-nya Suneo. Belom-belom. Ntar deh kalo
angel foto lo udah bener. Eh, unyeng2 lo ada 5 ya? Ampe keliatan. Banyak
amat. Situ pake ekstensen unyeng2?

A = Iyh ka2g bC@nd4 aj@ dh. 1tukan age’ ngetrend kag futu dri @ta5. Mak1n
gaG kli4t@n mukax, makin keyenz!
B = Yaiyalah. Gimana mau keren kalo muka lo keliatan. Coba dong
sekali-sekali foto profilnya diganti pake fotokopi. Burem, perkecil,
bolak-balik. gitu.

A = Mangx uj14n!

B = Biar ga keliatan muke lu. Katanya makin ga keliatan makin kerennn...
Gw yakin asli lo ga sebagus di foto kan? Nih udah gw confirm. Eh, itu
foto2 lo banyak banget yang jari tangan angka satu dimulut. Lagi ngelonin
orok sapa lo? ya ampun.. Lo ga juling foto dari atas semua?

A = Gag. Udh b1aza k0g. Eh, kag mang gi onlen ea? Onlen d kul ap dihumz?

B = Eh kalo bahasa alaynya �onlen di WC SPBU� apaan? Salah semua tuh
option lo

A = Ih... kakak joyokkkk...

B = Kadir ga diajak?

A = Itu Doyok kaaaggg.... Yah, w lgi gaG onlen niyh kag. Cb klo qt sm�
onlen, kn bs chat b4r3ng

B = Kita? Lo aja kali ama kawan2 lo. Lagian yang minta lo biar onlen
sapeh?!

A = Hix..Hix...Jahad :’( Kag kug lum bubu siyh? Kn udh mlm. Mang lum
ngantug ea?

B = Gw ga pernah ikut MLM deh

A = ’Malem’ Kag maksudx....

B = Udah gede ini. Lagian sembari ngelembur ngerjain tugas nih.

A= Cemangadh!

B = Hdagnamec

A = Paan tuch Kag???

B = Tulisan lo gw balik. Bingung gw nanggepin bahasa lo. Eh tulisan lo
bisa di normalin dikit ga? Sedikiiit aja demi gw
A = Oh ea deh kag..

B = Eh, ko gw baca status-status lo semuanya ngambil dari lirik-lirik lagu
ya??? Keabisan ide lo? Mana udah di ’Like’-in sendiri, trus ga ada yang
comment pula.

A = Eaaa... Abisan w suka bgd kag sm lgu it. Co cweet bgd dech. It jga da
lgu� knangan sm mantan w dlu

B = (Emang gw pikirin).

A = Ohiya kag! Bsk lusa jm 9 pgi d �salah satu stasiun tv� nntn w ya!

B = Itu kan acara live musik itu kan?! Yang penontonnya satu panggung sama
artis/bandnya. Trus sambil nari2 kompak banget dibelakangnya. Lo jadi
artis toh sekarang? Grup band lo apa namanya? Salut gw. Pasti lo jadi
vokalisnya ya? Apa lo soloist?

\A = Bukan kag, gw jadi penontonx.

B = Huh?!!!!!!! (Keselek)

A = Ea, yng pnting msk tv kag! Gw ma rombongan udh nyiapin tarianx lho
kag. Biar kompak nnti narix. Nama tarianx �Ngucek-Jemur- Ngucek-Jemur�. Tau
dund kag ky gmana. Gag ngaruh deh mw bandx apa aliranx apa.

B = Trus kalo bandnya metal gimana??? Masa lo mau tetep joget
�Ngucek-Jemur�?

A = Ya gag ap kag. Lgan band metal mah gag mgkin d hadirin kag. Kyk ga tau
aja kag..

B = Yaudah deh, selamat joget ya. Kakak mo tidur dulu. Oia, besok lusa,
pagi2 kakak ga bisa nonton situ joget �Ngucek-Jemur�. Soalnya kakak sibuk
mau bikin anyam2an sedotan. Babay!

A = Bye... Met bubu kag. Eh kag, ntr jm2 bolax pa?

B = Hah?! Lo suka nonton bola pagi2 juga?
A = Yaelah bgadang nntn bola wajar x kag

B = Lo cowo apa cewe sih?!

A = Cow. Mang np?

B = Lah itu foto2 difesbuk?!

A = Itu mantan� w kag. Fto w d album �Juzt Me�

B = ............ ......... ......... .......

A = Kag?

B = Eh iya sori. Udahan dulu ya. Gw baru ngeliat UFO nih. Bye!

*tulisan alay merupakan salah satu bentuk pelecehan terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lho? hahaa
 
back to top